masukkan script iklan disini
REPETISI.NET - SUMENEP - Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep mempertegas perannya sebagai mitra strategis pelaku usaha mikro kecil menengah. Melalui talk show Gema UMKM bertajuk "Gerakan Melek Digital untuk UMKM Mandiri", lembaga penyiaran publik ini mendorong transformasi digital UMKM lokal, Senin (8/8/ 2025).
Acara yang digelar di halaman timur Kantor RRI Sumenep ini menghadirkan sejumlah narasumber, baik tatap muka maupun daring. Hadir antara lain Direktur Layanan Pengembangan Usaha LPP RRI Yonas Markus Tuhuleruw, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Zoom, Asisten III Setdakab Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya, serta Ketua Paguyuban UMKM Tajamara, Heri.
Yonas Markus menegaskan RRI kini tidak sekadar penyampai informasi. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Dengan lebih dari 64 juta pelaku, termasuk di Sumenep, mereka butuh dukungan terintegrasi. Tidak bisa berjalan sendiri,” kata Yonas.
Ia memperkenalkan Kanal UMKM, platform digital milik RRI yang menjadi wadah promosi, belajar, sekaligus kolaborasi. Menurutnya, literasi digital adalah kebutuhan dasar bagi pelaku usaha. “Di era digital ini, tidak ada pilihan lain selain beradaptasi. Literasi digital bukan tambahan, tapi kebutuhan dasar,” ujarnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mendukung langkah RRI. Ia menyebut Pemkab Sumenep sudah lama mendorong digitalisasi UMKM melalui program Halal Hub. “Halal Hub kami jadikan jembatan menuju pasar global. Salah satu produk yang siap ekspor adalah keripik lokal yang diminati di Arab Saudi,” katanya.
Menurut Fauzi, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan platform digital seperti Gojek, Grab, hingga aplikasi lokal agar UMKM mudah menjangkau pasar. “Kami minta pihak platform langsung mendatangi pelaku UMKM, termasuk di pelosok dan kepulauan,” ujarnya.
Asisten III Setdakab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, menambahkan infrastruktur internet menjadi prioritas. “Kami berkomitmen memperluas jaringan internet hingga kepulauan. Targetnya, seluruh wilayah Sumenep terjangkau internet dalam waktu dekat,” kata Ferdiansyah.
Ia berpesan kepada masyarakat agar tidak ragu memulai usaha digital. “Dengan modal smartphone, semua bisa jadi pelaku usaha. Yang penting semangat belajar dan berani memulai,” tambahnya.
Sementara Ketua Paguyuban UMKM Tajamara, Heri, menilai kehadiran RRI memberi dampak nyata. “Ini bukan hanya soal promosi, tapi bagaimana kami belajar digital dengan benar,” katanya.
Menurut Heri, kualitas tetap menjadi kunci bersaing di pasar digital. “Kalau produk tidak berkualitas, orang tidak akan kembali membeli. Kualitas itu nomor satu,” tegasnya.
Sebagai penutup, RRI Sumenep juga menggelar bazar UMKM yang menampilkan produk olahan dan kerajinan. Ajang ini membuktikan, sinergi digitalisasi antara RRI, pemerintah, dan pelaku usaha menjadi langkah nyata untuk membuat UMKM Sumenep naik kelas.
(*)