masukkan script iklan disini
REPETISI.NET - SUMENEP - Komisi III DPRD Sumenep menyoroti kondisi dermaga wisata Kalianget-Talango yang hingga kini belum berfungsi optimal meski menelan anggaran hampir Rp 3,9 miliar.
Dermaga yang dibangun sejak 2021 hingga 2024 itu dinilai belum memberikan manfaat nyata bagi warga maupun kontribusi terhadap pendapatan daerah..
Dilansir dari TribunMadura (27/09), Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Wiwid Harjo Yudanto, menegaskan pihaknya akan segera memanggil Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) untuk meminta penjelasan terkait keterlambatan pemanfaatan fasilitas tersebut.
Dilansir dari TribunMadura (27/09), Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Wiwid Harjo Yudanto, menegaskan pihaknya akan segera memanggil Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) untuk meminta penjelasan terkait keterlambatan pemanfaatan fasilitas tersebut.
“Kita akan panggil Disperkimhub untuk memperjelas pemanfaatan dari dermaga wisata Kalianget-Talango,” ujarnya.
“Jangan sampai fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat justru tidak jelas fungsinya,” tegas Wiwid Harjo, politisi PKS asal Pulau Poteran Talango, Sabtu (27/9/2025).
Ia menyampaikan, ada laporan masyarakat bahwa dermaga wisata Kalianget-Talango justru sering dipakai untuk aktivitas mabuk-mabukan pada malam hari. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran akan keresahan sosial di lingkungan sekitar.
“Selain soal pemanfaatan, kita juga ingin pastikan agar dermaga ini tidak dijadikan tempat yang merugikan masyarakat, seperti mabuk-mabukan,” tambahnya.
Menurut Wiwid, seharusnya dermaga wisata tersebut mampu menjadi fasilitas strategis dalam mendukung arus penyeberangan Kalianget-Talango.
“Jangan sampai fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat justru tidak jelas fungsinya,” tegas Wiwid Harjo, politisi PKS asal Pulau Poteran Talango, Sabtu (27/9/2025).
Ia menyampaikan, ada laporan masyarakat bahwa dermaga wisata Kalianget-Talango justru sering dipakai untuk aktivitas mabuk-mabukan pada malam hari. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran akan keresahan sosial di lingkungan sekitar.
“Selain soal pemanfaatan, kita juga ingin pastikan agar dermaga ini tidak dijadikan tempat yang merugikan masyarakat, seperti mabuk-mabukan,” tambahnya.
Menurut Wiwid, seharusnya dermaga wisata tersebut mampu menjadi fasilitas strategis dalam mendukung arus penyeberangan Kalianget-Talango.
Selain memperlancar mobilitas, keberadaan dermaga juga diharapkan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata maupun transportasi laut.
Sebelumnya, Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengakui pemanfaatan dermaga wisata Kalianget-Talango memang belum sesuai harapan.
Sebelumnya, Kepala Disperkimhub Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengakui pemanfaatan dermaga wisata Kalianget-Talango memang belum sesuai harapan.
Ia menyebut masih ada proses penataan serta koordinasi dengan para pemilik kapal yang melayani rute penyeberangan.
“Rencananya penyeberangan ke Asta Yusuf akan digeser ke dermaga wisata agar lebih terintegrasi dengan terminal,” kata Yayak.
Meski pembangunan dermaga sudah rampung, hingga kini keberadaannya masih dianggap terbengkalai.
“Rencananya penyeberangan ke Asta Yusuf akan digeser ke dermaga wisata agar lebih terintegrasi dengan terminal,” kata Yayak.
Meski pembangunan dermaga sudah rampung, hingga kini keberadaannya masih dianggap terbengkalai.
Kritik DPRD Sumenep menegaskan perlunya percepatan pemanfaatan agar fasilitas publik yang dibiayai APBD benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan tidak menimbulkan masalah baru.
(*)
