• Jelajahi

    Copyright © Repetisi Net
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ribuan Mangrove Ditancapkan di Bluto, Sumenep Jadi Pusat Gerakan Hijau

    Repetisi
    Sabtu, 30 Agustus 2025, 19:53 WIB Last Updated 2025-08-30T12:53:57Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ribuan Mangrove Ditancapkan di Bluto, Sumenep Jadi Pusat Gerakan Hijau


    REPETISI.NET - SUMENEP - Gerakan menanam 10.000 bibit mangrove menggema di pesisir Sumenep. Sabtu siang (30/8/2025), Pelabuhan Cangkarman di Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, menjadi saksi aksi hijau yang digelar KOICA Scholarship Alumni (KOSA) bersama World Friend Korea (WFK).

    Ribuan bibit itu ditanam dengan menggandeng kelompok masyarakat setempat, seperti Reng Paseser, Arudam Farm, SMP Binar Sumenep, SMK Nasyirul Ulum Bluto, hingga warga desa. Aksi ini menandai kolaborasi lintas komunitas demi menyelamatkan ekosistem pesisir.

    “Pemerintah Kabupaten Sumenep menyampaikan terima kasih kepada KOICA Indonesia atas bantuan bibit mangrove, sebagai bagian untuk menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem laut,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Camat Bluto, Kamiluddin.

    Ia menekankan, program ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya merawat alam. “Semoga bantuan bibit mangrove juga dilakukan di wilayah lain, guna memperluas manfaat programnya,” ujarnya.

    Dengan tajuk “Nurturing Mangroves, Empowering Futures”, aksi tanam ini menjadi bagian dari agenda tahunan KOSA. Ketua Umum KOSA, Windha Eka, menyebut program itu sejalan dengan prioritas Korea International Cooperation Agency (KOICA) sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia.

    Menurutnya, ekosistem mangrove memiliki peran vital di kawasan pesisir, terutama sebagai benteng alami pencegah abrasi. “Indonesia memiliki ekosistem mangrove seluas 3,3 juta hektare atau 23 persen dari total mangrove dunia, tetapi sekitar 19 persen di antaranya mengalami kerusakan,” kata Windha.

    Ia menilai gerakan menanam tidak boleh berhenti di satu titik. “Program ini harus menjadi kampanye publik dalam menjaga lingkungan, karena keberlangsungannya hanya bisa terjamin jika melibatkan semua elemen masyarakat,” tambahnya.

    Senada, Country Director KOICA Indonesia, Kim Hyo Jin, menegaskan dukungan pihaknya terhadap kelestarian pesisir. “Giat penanaman pohon mangrove ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ekosistem pesisir,” pungkasnya.

    Gerakan ini sekaligus menunjukkan bagaimana diplomasi hijau lintas negara bisa nyata memberi dampak di tingkat lokal. Sumenep, dengan garis pantai panjang dan kerentanan terhadap abrasi, menjadi laboratorium alam yang pas untuk membuktikan komitmen itu.

    (*)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini