masukkan script iklan disini
REPETISI.NET – Sepeda pancal yang biasanya cuma dipakai antar jemput sekolah, pada Minggu siang (24/8/2025) tiba-tiba berubah jadi panggung nasionalisme yang penuh warna. Roda dua yang dihiasi bendera merah putih, kertas warna-warni, sampai hiasan khas budaya Madura itu meluncur di jalanan Sumenep, bikin warga berebut tempat di pinggir rute.
Sebanyak 30 regu pelajar SD dan SMP ikut memeriahkan Festival Sepeda Hias, agenda yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) 0827. Festival ini menjadi salah satu acara paling ditunggu dalam rangkaian HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tema kemerdekaan yang dipadu ornamen lokal membuat pemandangan semakin meriah. Tidak hanya sepedanya yang tampil beda, para pelajar juga berdandan dengan pakaian adat Madura. Warga yang berjejer di sepanjang rute menyambut mereka dengan tepuk tangan riuh.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyebut festival ini bukan sekadar hiburan musiman. “Festival ini menjadi wujud semangat gotong royong dan cinta tanah air di tengah masyarakat. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga persatuan dan merawat semangat kemerdekaan,” katanya.
Fauzi menegaskan, kegiatan semacam ini penting untuk menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kebangsaan, dan penghargaan terhadap sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda, khususnya pelajar,” ujarnya.
Senada, Ketua Panitia Festival, Enny Sufaini, menambahkan bahwa FKPPI 0827 Sumenep berkomitmen mendukung program pemerintah sekaligus membumikan nilai perjuangan para pendahulu. “Kami mendukung program pemerintah serta membumikan nilai-nilai perjuangan para pendahulu bangsa, dalam tindakan nyata di tengah kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.
Festival tahun ini diikuti 15 regu dari SD/MI dan 15 regu dari SMP/MTs. Panitia menyiapkan kategori juara terbaik, juara umum, dan juara favorit di masing-masing jenjang. Para peserta terlihat antusias, seakan melupakan panas terik matahari, karena bagi mereka, sepeda bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol semangat merdeka yang tak pernah padam.
Tema kemerdekaan yang dipadu ornamen lokal membuat pemandangan semakin meriah. Tidak hanya sepedanya yang tampil beda, para pelajar juga berdandan dengan pakaian adat Madura. Warga yang berjejer di sepanjang rute menyambut mereka dengan tepuk tangan riuh.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyebut festival ini bukan sekadar hiburan musiman. “Festival ini menjadi wujud semangat gotong royong dan cinta tanah air di tengah masyarakat. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga persatuan dan merawat semangat kemerdekaan,” katanya.
Fauzi menegaskan, kegiatan semacam ini penting untuk menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kebangsaan, dan penghargaan terhadap sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda, khususnya pelajar,” ujarnya.
Senada, Ketua Panitia Festival, Enny Sufaini, menambahkan bahwa FKPPI 0827 Sumenep berkomitmen mendukung program pemerintah sekaligus membumikan nilai perjuangan para pendahulu. “Kami mendukung program pemerintah serta membumikan nilai-nilai perjuangan para pendahulu bangsa, dalam tindakan nyata di tengah kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.
Festival tahun ini diikuti 15 regu dari SD/MI dan 15 regu dari SMP/MTs. Panitia menyiapkan kategori juara terbaik, juara umum, dan juara favorit di masing-masing jenjang. Para peserta terlihat antusias, seakan melupakan panas terik matahari, karena bagi mereka, sepeda bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol semangat merdeka yang tak pernah padam.
(*)
